Departeman Perdagangan AS pada hari Jumat (16 Februari 2018) merilis data Housing Starts yang melonjak 9,7 persen di angka 1.326 juta unit. Itu menjadi level tertinggi sejak Oktober 2016 lalu, yang kemudian diikuti oleh revisi naik data bulan Desember ke 1.21 juta unit. Rilis laporan pembangunan rumah di AS bulan lalu lebih baik dibandingkan forecast ekonom sebelumnya di angka 1.23 juta unit.
Selain merilis Housing Starts, Departemen terkait juga merilis data Building Permits bulan Januari yang melonjak 7,4 persen menjadi 1.396 juta unit, rekor tertinggi sejak Juni 2007. Karena didorong oleh perbaikan di sektor tenaga kerja dan tingkat upah yang semakin naik dalam beberapa bulan terakhir data perumahan AS berada di jalur positif.
Meskipun permintaan pasar properti yang meningkat, kenaikan biaya KPR dan harga rumah berpotensi menghambat momentum. Hal itu karena kenaikan upah tahunan dinilai belum mencapai 3 persen YoY, padahal harga rumah meningkat 6 persen YoY di bulan November 2017 lalu.
Pembangunan rumah kategori single family house (yang menjadi pasar terbesar) naik 3,7 persen menjadi 877.000 unit. Konstruksi single family house dilaporkan bertambah di kawasan selatan dan timur laut, tetapi mengalami penurunan di kawasan midwest dan barat AS.
Dolar AS Rebound
Pada sesi New York malam ini, pergerakan mata uang Dolar AS (USD) sedikit menguat, berusaha bangkit setelah anjlok hingga ke level terendah tiga tahun versus mata uang mayor lainnya.
Dolar AS (USD) melemah tajam sejak awal tahun, terbebani oleh beberapa faktor termasuk kekhawatiran pasar terhadap strategi Washington yang “sengaja” melemahkan USD. Hal itu disinyalir terkait dengan isu pengurangan kebijakan moneter longgar oleh Bank Sentral negara-negara lain.
Yields Treasury AS melonjak hingga menyentuh level tertinggi 4 tahun, di tengah pelemahan Dolar dalam beberapa waktu terakhir. Padahal, penguatan inflasi di tingkat produsen dan konsumen telah meningkatkan prospek kenaikan suku bunga Fed. Pasar berspekulasi jika Fed bakal melakukan Rate Hike sebanyak empat kali di tahun 2018.
Derek Halpenny (Kepala Riset MUFG) mengatakan bahwa kenaikan Yields Treasury AS bukanlah karena ekspektasi untuk pertumbuhan yang lebih kuat, melainkan oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi ketidakstabilan fiskal, serta kemungkinan inflasi melonjak di luar kendali.
Untuk menambah ilmu pengetahuan Anda dalam Trading Forex, Anda bisa mengunjungi bahasan berikut :
Tags: Berita Forex Ekonomi Fundamental Market