Reli Dolar AS Tertunda Pasca Rilis NFP Januari 2018
Dolar AS menunda upaya penguatannya pada hari Senin 5 Februari 2018, setelah sempat menguat pasca rilis data Nonfarm Payroll (NFP) akhir pekan lalu. Meskipun nampaknya buyer mulai mengambil alih Dolar AS, tetapi pasar masih menantikan pengumuman sejumlah bank sentral dunia dalam beberapa hari ke depan.
Laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis hari Jumat lalu cukup baik. Tercatat kenaikan gaji dengan laju tercepat dalam delapan tahun dan data Nonfarm Payroll (NFP) bulan Januari melonjak melampaui ekspektasi, memicu rebound pada nilai mata uang Dolar AS yang telah mengalami kemerosotan selama lebih dari sebulan.
Karena hal tersebut mengakibatkan Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatannya terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, meningkat sekitar 0.6 % pada akhir pekan.
Pasalnya, yield Treasury (obligasi pemerintah AS) menanjak ke level tertinggi empat bulan, sehingga mengakibatkan selisihnya dengan yield obligasi 10-tahunan Jepang melebar sampai mencatat kesenjangan terbesar sejak akhir 2007. Di sisi lain, penguatan Yen terhadap Dolar AS sejak awal bulan Januari terutama didorong oleh ekspektasi kalau bank sentral Jepang bakal mengakhiri kebijakan moneter longgarnya.
Pantauan Bank Sentral
Terlepas dari pembalikan arah pergerakan harga pada mata uang mayor pasca rilis NFP, pada sesi Eropa hari Senin ini Indeks Dolar AS (DXY) kembali terpantau minus.
Yield obligasi yang awalnya mendorong penguatan Dolar AS versus Yen, justru memunculkan kekhawatiran dan aksi penghindaran risiko. Menurut Boris Schlossberg, seorang pakar yang sering dikutip oleh media dunia, kenaikan yield obligasi AS mengejutkan investor saham, karena khawatir kalau obligasi akan menjadi kompetitor saham (lantaran tingginya imbal hasil), dan bisa mengakibatkan perlambatan pertumbuhan korporasi karena bunga meningkat.
Menurut Kathy Lien pakar analisa fundamental dari BK Asset Management, “Pasar akan berfokus pada bagaimana bank-bank sentral menanggapi penguatan mata uang mereka (versus Dolar AS) dalam lebih dari sebulan belakangan”. Ia mencatat sejumlah poin yang patut diperhatikan dalam sepekan ini, sehubungan dengan diadakannya rapat kebijakan bank sentral Australia, New Zealand, serta Inggris. AUD/USD akan rawan aksi profit-taking lanjutan, kecuali bila pernyataan bank sentralnya sangat positif.
Untuk menambah ilmu pengetahuan Anda dalam Trading Forex, selanjutnya anda bisa membaca :
Tags: Berita Forex Ekonomi Forex Fundamental Market Trading Forex